Ali bin Al-Fudhail bin Iyadh: Wafat karena Mendengar Ayat Tentang Azab
- Kamis, 25 Januari 2024
- Admin
- 0 komentar
Abu al-Hasan Abdurrahman bin Ibrahim bin Muhammad bin Yahya berkata, aku mendengar ayahku berkata, aku mendengar Muhammad bin Ishaq as-Siraj berkata, aku mendengar Muhammad bin Khalaf berkata, Ya’qub bin Yusuf berkata, “Al-Fudhail bin Iyadh ketika mengetahui bahwa putranya, Ali, berada di belakangnya, yakni dalam shalat, maka ia berlalu dan membaca ayat-ayat yang membuatnya menangis. Jika ia tahu bahwa putranya tidak berada di belakangnya, maka ia memilih bacaan al-Qur’an, bersedih dan mengintimidasi.
Suatu hari ia menyangka bahwa putranya tidak berada di belakangnya, sehingga ia membaca ayat ini (artinya), “Mereka berkata, ‘Ya Rabb kami, kami telah dikuasai oleh keja-hatan kami, dan kami adalah orang-orang yang sesat.’ (Al-Mu’minun: 106)
Maka Ali jatuh pingsan. Ketika al-Fudhail mengetahui bahwa putranya berada di belakangnya dan jatuh pingsan, maka ia cepat-cepat menyelesaikan bacaannya. Mereka pergi kepada ibunya seraya berkata, “Lihatlah anakmu.” Ibunya datang lalu mencipratkan air padanya, lalu ia siuman. Ibunya berkata kepada al-Fudhail, “Engkau akan membunuh anakku ini.” Beberapa waktu kemudian, karena menyangka putranya tidak berada di belakangnya, ia membaca (artinya), ‘Dan jelaslah bagi mereka adzab dari Allah yang belum pernah mereka perkirakan.’ (Az-Zumar: 47).
Mendengar ayat tersebut, putranya jatuh dan meninggal dunia.
Ayahnya cepat-cepat menyelesaikan bacaannya. Ketika ibunya datang, dikatakan kepadanya, “Lihatlah anakmu!” Lalu ibunya mencipratinya dengan air, ternyata ia sudah mati. Sejauh inilah rasa takutnya, benar-benar tersentak karena rasa takut dan cinta kepada Allah, air mata kaum yang shalih.